Minggu, 04 April 2010

Temaram di Persimpangan Usia Sang Sahabat


karya : Mustofa Umarela
Ku hembuskan nafas pendek, begitu terasa sepi dan dangkal terasa , lantunan lagu saling berkejar dengan lagu deras hujan. Kembali ku rebahkan badanku di rentangan kasur tipis,fikirku menerawang jauh kedua bola mataku memutar luas menangkap pemandangan yang tak beda di dinding itu,tersendat sedikit saat pandang terbentur pada jam dinding tua di pojok kiri kamar sempit ini,tengah pukul sebelas malam. Ku matikan winamp di komputer ku kemudian ku klik shut down key , segera ku bergegas tidur. Tak sampai satu menit kupaksakan tuk memejamkan mata,fikirku kembali terenjak,kali ini ku dengar bunyi pintu terketuk di depan,siapakah tengah malam seperti ini hendak bertamu ke rumah ku, 'ahh..mungkin hanya perasaanku saja' kelumat fikirku. Ku dengar lagi bunyi ketukan itu dan kali ini jelas sekali terdengar,roma horror mulai merasuk dan menyebarkan racun ketakutan ke dalam fikiranku. Segera akal sehat menepis semuanya ku langkahkan kaki ku perlahan menuju ruang depan rumahku.

Suasana begitu sepi di tambah hujan yang terus menerus tanpa henti, Sedikit parno tak apalah fikirku. Ku buka sedikit kain gorden mengintip siapa yang ada di luar, tak ada yang menunggu sepertinya atau mungkin aku terlalu lama membukakan pintu sehingga orang itu berfikir kalau tak ada orang di rumah. Ku hendak kembali ke kamar , "Ram..,!" terdengar suara memanggil namaku dengan suara agak parau dari luar, segera ku buka pintu tanpa sedikit pun ragu.
"Sahdi?? kamu.. ya ampun hujan seperti ini kamu,ayo masuk,masuk " aku sedikit terperanjat saat melihat Sahdi sahabat SMP ku berdiri di depanku dengan basah kuyup seperti itu, tapi tunggu.. bukankah seharusnya ini tahun ketiga Sahdi di Boston. Ia pulang dari beasiswa kuliah sastranya tanpa ada berita?. "kamu nginep aja ,Di" tawarku. "ehmm..iya" jawabnya pendek, dia mengeringkan badannya yang basah dengan handuk yang tergantung di pintu. "kamu pake aja bajuku.." tawarku lagi memecah diamnya Sahdi sedari tadi. "Oh, nggak usah, ntar juga kering sendiri" jawabnya pendek. "Hahah..nggak mungkin kali tidur pake baju kuyup kayak gitu " tawa ku . 'Beneran gak usah.." jawabnya dengan senyum hambar tertampak. tanpa di duga Sahdi dapat tidur dengan baju kuyup seperti itu, sepertinya dia lelah sekali,mungkin esok ku bicara panjang dengan dia.

Malam terus melarut hujan tak kunjung berhenti ,aku pun mulai lelap di telan malam,sampai pulasku terusik oleh desakan kecil Sahdi," Ram, Ram.." desahnya. aku begitu mengantuk dan belum sadar sepenuhnya, ku lihat sekitar, ini masih pukul setengah satu malam, fikirku. Sahdi tengah berkemas rapi dengan tasnya yang persis sama seperti tiga tahun yang lalu, Aku segera tersadar. "Kamu mau kemana ,Di?" tanyaku penuh rasa heran. "Aku berangkat, Ma" jawabnya pendek. "tengah malam gini?" tanyaku. "mungkin di Boston sekarang dini hari "ucapnya. Aku sama sekali tak habis fikir dengan Sahdi malam itu, lagipula Airport mana yang menerima keberangkatan selarut ini. Belum habis heranku Sahdi memberiku sepucuk surat kecil dengan gumpalan agak tebal."Aku gak sempat ketemu ibu bisa titip ini ?" pintanya ."Ehhmmm..ya," aku semakin bingung. "Ahh..sekalian sampaikan maafku buat orangtua ku dan semua, juga kamu,Ma. Makasih buat semuanya" ucapnya lagi. Setelah obrolan pendek itu dia bergegas pergi dengan tas dan pakaian kuyup itu,menentang deras hujan tanpa payung atau jas pelindung,malam yang begitu sepi yang mungkin menemani perginya Sahdi ke Boston tempatnya menintut ilmu. Ku termenung sejenak dan kembali ke tempat tidurku mengayomi rasa kantuk beratku.

Esok segera menjelang, ku segera terbangun dan fikirku tercekat surat Sahdi semalam, setelah ku bersihkan diri dan sedikit berbenah penampilan ku bergegas ke rumah orang tua Sahdi,beberapa menit di angkutan ku habiskan dengan tanya yang begitu banyak dan tak satu pun terjawab. Segera angkutan berhenti dan ku turun dengan langkah gontai penuh tanya,perlahan ku tapaki jalan sempit menuju tempat orangtua Sahdi. Beberapa meter di rumah orangtua Sahdi aku bertemu dengan orang baya memanggilku dengan desah lambannya.
“Nak..nak !,temannya Sahdi ya,mau jenguk orangtua Sahdi ?” tanyanya spontan. Aku hanya mengangguk. “Sekarang orangtua Sahdi sedang di RS menunggu kedatangan jenazah Sahdi dariluar negeri,rumahnya kosong ..”. Aku tersentak keras. “Je..jenazah apa maksudnya ,Pak?” aku begitu terperanjat.” Ya..jenazah Sahdi yang kecelaakan di Universitasnya di luar negeri” jawabnya polos. Aku tertegun sejenak fikirku berbaur dengan heran takut dan perasaan yang semakin tak jelas, fikirku tercekat sampai aku tak tahu entah kemana orang tua itu pergi,ku palingkan mataku ke bawah menatap kepalan tanganku yang memegang erat surat Sahdi. “Berarti semalam itu.??.hmmhh…”.

Ku berjalan gontai kembali ke rumahku, semua tanya yang sedari tai terus mengalir kini terpencar sudah oleh ucapan Pak tua itu, ‘Akankah Sahdi kembali lagi di malam hujan berikutnya?’desahku perlahan ,menatap pasi langit yang mungkin menjadi Boston Sahdi saat ini.

oh ya...
buat kamu yang ingin sekedar share masalah kamu sehari-hari, kamu bisa kunjungin yang namanya www.ExoticeSport.blogspot.com

3 komentar:

  1. wiiih,,
    boleh tuh cerpennya.
    bisa di copy gak kawan ,
    tnang aja , saya cantumin deh alamat blog sama pengarangnya.
    hehe . . .

    BalasHapus
  2. Online Casino site - Lucky Club
    Play at Online Casino. Sign up today and bet real money on a wide range of popular games including roulette, blackjack, slots, and more. Rating: 8/10 · 카지노사이트luckclub ‎Review by Lucky Club

    BalasHapus
  3. Casino - DrMCD
    In 밀양 출장샵 addition to a 고양 출장샵 casino slot, you will 사천 출장마사지 have a 양주 출장마사지 deposit bonus amount worth up to $150 when you sign up at a 여주 출장샵 casino. If you are not a fan of

    BalasHapus